Jumat, 24 September 2010

cara setting load balance di mikrotik

Load-balancing & Fail-over di MikroTik

Kondisi : ISP dimana kita bekerja sebagai Administrator menggunakan lebih dari satu gateway untuk terhubung ke Internet. Semuanya harus dapat melayani layanan upstream & downstream. Karena akan beda kasusnya apabila salah satunya hanya dapat melayani downstream, contohnya jika menggunakan VSAT DVB One-way.
Untuk kasus ini dimisalkan ISP memiliki 2 jalur ke Internet. Satu menggunakan akses DSL (256 Kbps) dan lainnya menggunakan Wireless (512 Kbps). Dengan rasio pemakaian DSL:Wireless = 1:2 .

Yang akan dilakukan :

  1. Menggunakan semua jalur gateway yang tersedia dengan teknik load-balancing.
  2. Menjadikan salah satunya sebagai back-up dengan teknik fail-over.

OK, mari saja kita mulai eksperimennya :

  1. IP address untuk akses ke LAN :
    >
    /ip address add address=192.168.0.1/28 interface=LAN
    IP address untuk akses ke jalur DSL :
    >
    /ip address add address=10.32.57.253/29 interface=DSL
    IP address untuk akses ke jalur Wireless :
    >
    /ip address add address=10.9.8.2/29 interface=WIRELESS
    Tentukan gateway dengan rasionya masing-masing :
    >
    /ip route add gateway=10.32.57.254,10.9.8.1,10.9.8.1
  2. Pada kasus untuk teknik fail-over. Diasumsikan jalur utama melalui Wireless dengan jalur DSL sebagai back-up apabila jalur utama tidak dapat dilalui. Untuk mengecek apakah jalur utama dapat dilalui atau tidak, digunakan command ping.
    >
    /ip firewall mangle add chain=prerouting src-address=192.168.0.0/28 action=mark-routing new-routing-mark=SUBNET1-RM
    >
    /ip route add gateway=10.9.8.1 routing-mark=SUBNET1-RM check-gateway=ping
    >
    /ip route add gateway=10.32.57.254
  3. Good Luck!!

PCQ

Dengan menggunakan queue type pcq di Mikrotik, kita bisa membagi bandwidth yang ada secara merata untuk para pelahap-bandwidth™ saat jaringan pada posisi peak.

Contohnya, kita berlangganan 256 Kbps. Kalau ada yang sedang berinternet ria, maka beliau dapat semua itu jatah bandwidth. Tetapi begitu teman-temannya datang, katakanlah 9 orang lagi, maka masing-masingnya dapat sekitar 256/10 Kbps. Yah.. masih cukup layaklah untuk buka-buka situs non-porn atau sekedar cek e-mail & blog .

OK, langsung saja ke caranya :

  1. Asumsi : Network Address 192.168.169.0/28, interface yang mengarah ke pengguna diberi nama LAN, dan interface yang mengarah ke upstream provider diberi nama INTERNET;
  2. Ketikkan di console atau terminal :
    >
    /ip firewall mangle add chain=forward src-address=192.168.169.0/28 action=mark-connection new-connection-mark=NET1-CM
    >
    /ip firewall mangle add connection-mark=NET1-CM action=mark-packet new-packet-mark=NET1-PM chain=forward
    >
    /queue type add name=downsteam-pcq kind=pcq pcq-classifier=dst-address
    >
    /queue type add name=upstream-pcq kind=pcq pcq-classifier=src-address
    >
    /queue tree add parent=LAN queue=DOWNSTREAM packet-mark=NET1-PM
    >
    /queue tree add parent=INTERNET queue=UPSTREAM packet-mark=NET1-PM
  3. Good Luck!!

Memanipulasi ToS ICMP & DNS di MikroTik

Tujuan :

  • Memperkecil delay ping dari sisi klien ke arah Internet.
  • Mempercepat resolving hostname ke ip address.

Asumsi : Klien-klien berada pada subnet 10.10.10.0/28

  1. Memanipulasi Type of Service untuk ICMP Packet :
    >
    ip firewall mangle add chain=prerouting src-address=10.10.10.0/28 protocol=icmp action=mark-connection new-connection-mark=ICMP-CM passthrough=yes
    >
    ip firewall mangle add chain=prerouting connection-mark=ICMP-CM action=mark-packet new-packet-mark=ICMP-PM passthrough=yes
    >
    ip firewall mangle add chain=prerouting packet-mark=ICMP-PM action=change-tos new-tos=min-delay
  2. Memanipulasi Type of Service untuk DNS Resolving :
    >
    ip firewall mangle add chain=prerouting src-address=10.10.10.0/28 protocol=tcp dst-port=53 action=mark-connection new-connection-mark=DNS-CM passthrough=yes
    >
    ip firewall mangle add chain=prerouting src-address=10.10.10.0/28 protocol=udp dst-port=53 action=mark-connection new-connection-mark=DNS-CM passthrough=yes
    >
    ip firewall mangle add chain=prerouting connection-mark=DNS-CM action=mark-packet new-packet-mark=DNS-PM passthrough=yes
    >
    ip firewall mangle add chain=prerouting packet-mark=DNS-PM action=change-tos new-tos=min-delay
  3. Menambahkan Queue Type :
    >
    queue type add name=”PFIFO-64″ kind=pfifo pfifo-limit=64
  4. Mengalokasikan Bandwidth untuk ICMP Packet :
    >
    queue tree add name=ICMP parent=INTERNET packet-mark=ICMP-PM priority=1 limit-at=8000 max-limit=16000 queue=PFIFO-64
  5. Mengalokasikan Bandwidth untuk DNS Resolving :
    >
    queue tree add name=DNS parent=INTERNET packet-mark=DNS-PM priority=1 limit-at=8000 max-limit=16000 queue=PFIFO-64

Tidak ada komentar:

Posting Komentar